Oleh: Ronald Y. Sinlae, S.Th
Sajian buku ini dibagi
menjadi dua bagian yaitu membahas tentang sosiologi umum sebagai landasan, dan
bagian kedua menyajikan sosiologi pendidikan serta masalah-masalah sosial yang
terkait dengan pendidikan pada umumnya. Pengertian secara harafiah tentang
sosiologi adalah ilmu tentang cara berteman atau berkawan dan bersahabat yang
baik, atau cara bergaul yang baik dalam masyarakat.
Sosiologi Pendidikan
ialah ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah-masalah pendidikan
dengan analisis atau pendekatan sosiologis.
Dalam buku ini membahas
tentang sejarah sosiologi pendidikan, dan terdiri dari 4 fase, yaitu :
a. fase pertama, dimana
sosiologi sebagai bagian dari pandangan tentang kehidupan bersama filsafat
umum. Pada fase ini sosiologi merupakan cabang filsafat, maka namanya adalah
filsafat sosial.
b. Dalam fase kedua
ini, timbul keinginan-keinginan untuk membangun susunan ilmu berdasarkan
pengalaman-pengalaman dan peristiwa-peristiwa nyata (empiris). Jadi pada fase
ini mulai adanya keinginan memisahkan diri antara filsafat dengan sosial.
c. Sosiologi pada fase
ketiga ini, merupakan fase awal dari sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang
berdiri sendiri. Orang mengatakan bahwa Comte adalah “bapak sosiologi”, karena
ialah yang pertama kali mempergunakan istilah sosiologi dalam pembahasan
tentang masyarakat.
Sedangkan Saint Simon
dianggap sebagai “perintis jalan” bagi sosiologi. Ia bermaksud membentuk ilmu
yang disebut “Psycho-Politique”.
Dengan ilmu tersebut
Saint Simon dan juga Comte mengambil rumusan dari Turgot (1726-1781) sebagai
orang yang berjasa terhadap sosiologi, sehingga sosiologi menjadi tumbuh
sendiri.
d. Pada fase yang
terakhir ini, ciri utamanya adalah keinginan untuk bersama-sama memberikan
batas yang tegas tentang obyek sosiologi, sekaligus memberikan
pengertian-pengertian dan metode-metode sosiologi yang khusus. Pelopor
sosiologi yang otonom dalam metodenya ini berada pada akhir abad 18 dan awal 19
antara lain adalah Fiche, Novalis, Adam Muller, Hegel, dan lain-lain.
Ruang
lingkup kajian sosiologi adalah sebagai berikut:
a.
struktur sosial adalah jalinan dari seluruh unsur-unsur sosial
b.
unsur-unsur sosial, yang pokok adalah norma/kaidah sosial, lembaga sosial,
kelompok sosial, dan lapisan sosial.
c.
Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan
bersama.
d.
Perubahan sosial adalah segala perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga
sosial dalam masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial, seperti nilai, sikap,
dan sebagainya.
konsep
tentang tujuan sosiologi pendidikan, yaitu sebagai berikut: Sosiologi
pendidikan bertujuan menganalisis proses sosialisasi anak, baik dalam keluarga,
sekolah, maupun masyarakat. Dalam hal ini harus diperhatiakan pengaruh
lingkungan dan kebudayaan masyarakat terhadap perkembangan pribadi anak.
Misalnya, anak yang terdidik dengan baik dalam keluarga yang religius, setelah
dewasa/tua akan cendrung menjadi manusia yang religius pula. Anak yang terdidik
dalam keluarga intelektual akan cendrung memilih/mengutamakan jalur intlektual
pula, dan sebagainya.
Sosiologi
pendidikan bertujuan menganalisis perkembangan dan kemajuan social. Banyak
orang/pakar yang beranggapan bahwa pendidikan memberikan kemungkinan yang besar
bagi kemajuan masyarakat, karena dengan memiliki ijazah yang semakin tinggi
akan lebih mampu menduduki jabatan yang lebih tinggi pula (serta penghasilan yang
lebih banyak pula, guna menambah kesejahteraan social). Disamping itu dengan
pengetahuan dan keterampilan yang banyak dapat mengembangkan aktivitas serta
kreativitas social.
Sosiologi
pendidikan bertujuan menganalisis status pendidikan dalam masyarakat.
Berdirinya suatu lembaga pendidikan dalammasyarakat sering disesuaikan dengan
tingkatan daerah di mana lembaga pendidikan itu berada. Misalnya, perguruan
tinggi bisa didirikan di tingkat propinsi atau minimal kabupaten yang cukup
animo mahasiswanya serta tersedianya dosen yang bonafid.
Sosiologi
pendidikan bertujuan menganalisis partisipasi orang-orang
terdidik/berpendidikan dalam kegiatan social. Peranan/aktivitas warga yang
berpendidikan / intelektual sering menjadi ukuan tentang maju dan berkembang kehidupan
masyarakat. Sebaiknya warga yang berpendidikan tidak segan- segan
berpartisipasi aktif dalam kegiatan social, terutama dalam memajukan
kepentingan / kebutuhan masyarakat. Ia harus menjadi motor penggerak dari
peningkatan taraf hidup social.
Sosiologi
pendidikan bertujuan membantu menentukan tujuan pendidikan. Sejumlah
pakar berpendapat bahwa tujuan pendidikan nasional harus bertolak dan dapat
dipulangkan kepada filsafat hidup bangsa tersebut. Seperti di Indonesia,
Pancasila sebagai filsafat hidup dan kepribadian bangsa Indonesia harus menjadi
dasar untuk menentukan tujuan pendidikan Nasional serta tujuan pendidikan
lainnya. Dinamika tujuan pendidikan nasional terletak pada keterkaitanya dengan
GBHN, yang tiap 5 (lima) tahun sekali ditetapkan dalam Sidang Umum MPR, dan
disesuaikan dengan era pembangunan yang ditempuh, serta kebutuhan masyarakat
dan kebutuhan manusia.
Kesimpulan
Jadi
kesimpulannya bahwa ruang lingkup sosiologi pendidikan diihat dari objek kajian,
sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antarmanusia
tersebut didalam masyarakat. Jadi pada dasarnya sosiologi mempelajari
masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan meneliti kelompok yang
dibangunnya. Sosiologi mempelajari perilaku dan interaksi kelompok, menelusuri
asal-usul pertumbuhannya serta menganalisis pengaruh kegiatan kelompok terhadap
anggotannya.
Sedangkan
sosiologi pendidikan ialah disebabkan karena masyarakat mengalami perubahan
sosial yang cepat. Perubahan sosial itu menimbulkan cultural lag. Cultural lag
ini merupakan sumber masalah sosial dalam masyarakat. Masalah sosial itu di
alami oleh dunia pendidikan. Lembaga pendidikan tidak mampu mengatasinya
kemudian ahli sosiologi menyumbangkan pemikiran-pemikirannya untuk memecahkan
masalah itu, maka lahirlah sosiologi pendidikan.
Tujuan sosiologi pendidikan pada dasarnya
untuk mempercepat dan meningkatkan pencapaian tujuan pendidikan secara
keseluruhan. Karena itu, sosiologi pendidikan tidak akan keluar darim
uapaya-upaya agar pencapaian tujuan dan fungsi pendidikan tercapai menurut
pendidikan itu sendiri.
Buku Sosiologi Pendidikan suatu Analisis
Sosiologi tentang Pelbagai Problem pendidikan karangan Ary H. Gunawan saya rekomendasikan kepada semua dosen pendidikan
agama Kristen, mahasiswa pendidikan
agama Kristen, misionaris (calon
misionaris), pemimpin gereja, pelayan dan semua kategori/pelayan awam. Buku ini
memang disiapkan untuk mereka-mereka ini untuk memperlengkapi pengetahuan
mereka.
Buku ini akan sangat menolong Para
pendidik menjadi bijak dalam menganalisis problem-problem pendidikan serta
memecahkan secara sosiologis. Hal ini akan menghasilkan manfaat lebih besar
bagi peningkatan sumber daya manusia (SDM) Indonesia, dibandingkan sekedar
menggunakan metode ganjaran (reward)
dan hukuman sampai jerah (punishment).
Judul: Sosiologi Pendidikan suatu Analisis Sosiologi tentang Pelbagai Problem
pendidikan
Pengarang:
Drs. Ary H. Gunawan
Penerbit:
Jakarta : Rineka, 2010.
Admin: Renal